Peringatan Hari Ozon Internasional 2017
Bulan September merupakan salah satu bulan yang penting dikalangan pemerhati lingkungan. Hal tersebut dikarenakan pada bulan tersebut tepatnya pada tanggal 16 September diperingati hari ozon internasional. Peringatan hari ozon diawali ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukanbpenandatanganan Protokol Montreal pada 16 September1987. Maksud dari penetapan peringatan itu untuk selalu mengingatkan kepedulian masyarakat internasional tentang lapisan perisai bumi tersebut.Penandatangan perjanjian ini menindaklanjuti persetujuan umum pertama yang diadakan pada tahun 1985, persetujuan yang dikenal sebagai “Konvensi Vienna untuk Perlindungan Lapisan Ozon”, yang merupakan perjanjian untuk melindungi lapisan ozon. Penandatangan Protokol Montreal ini ditandatangani oleh 188 negara.Kerusakan lapisan ozon yang terdeteksi pertama kali pada pertengahan tahun 1974, ketika para ahli dan peneliti dari Inggris yaitu British Antarctic Survey (BAS) mengumumkan, lapisan ozon di atas Hally Bay, Antartika, menunjukkan adanya penipisan drastis yang diakibatkan reaksi kimia klorin dan nitrogen. Observasi di Halley Bay tersebut tercatat bahwa penipisan yang terjadi mencapai sekitar 30-40 persen dalam satu dekade.
Berkaitan dengan hal tersebut, HIMBIOR pada tanggal 18 September 2017 melakukan aksi seminar dan penghijauan bumi wali. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat terutama kalangan mahasiswa tentang pentingnya menjaga lapisan ozon. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor dan Dosen dari Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, mahasiwa, serta beberapa organisasi masyarakat yang ada di Tuban seperti Media Informasi Orang Tuban, Blusukan Alam Tuban, Pemuda Kerek, dan banyak lainnya.
Kegiatan aksi seminar dan penghijauan bumi wali diawali dengan seminar yang diberikan oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Tuban tentang lapisan ozon dan pemanasan global. Pada seminar tersebut juga dibuka sesi tanya jawab antara audiens dengan narasumber tentang materi dan isu-isu terkait dengan lapisan ozon dan pemanasan global. Seminar dilakukan di gedung auditorium Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Seminar dilaksanan dari pukul 14:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB dan dilanjutkan aksi penghijauan bumi wali dengan menanam pohon mangrove.
Penanaman pohon mangrove dilakukan di jembatan Desa Kradenan Kecamatan Palang. Pohon mangrove dipilih karena selain mampu menyumbanh banyak oksigen tumbuhan tersebut juga memiliki kemampuan untuk mencegah erosi tanah oleh air laut yang sering terjadi di daerah tersebut. Aksi penghijauan bumi wali berjalan dengan lancar dan diikuti oleh banyak peserta yang sangat antusias. Diharapkan aksi ini akan terus berkelanjutan agar selalu tercipta kesadaran di dalam diri masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan tempat tinggal kita karena lingkungan yang lestari merupakan salah satu bentuk cinta terhadap diri sendiri.
Tag: